Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-18 06:12:39【Tempat Makan】401 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyampaikan kuliah umum kepada mahasaisw

Beijing (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengajak mahasiswa, peneliti, dan industri di Universitas Tsinghua, Beijing, China, berkolaborasi dalam pengembangan Produk Obat Terapi Lanjutan(Advanced Therapy Medicinal Products/ATMP) di Indonesia.
"Kami ingin mengembangkan sains dan teknologi ke tahap lebih besar melalui konsep ABG: akademia, bisnis, dan government.Universitas Tsinghua, sebagai salah satu kampus terbaik di China, bisa bekerja sama dengan BPOM, termasuk transfer teknologi untuk dikembangkan di Indonesia," kata Taruna kepada ANTARA, Selasa (4/11).
Pernyataan itu Taruna sampaikan usai memberikan kuliah umum berjudul Regulatory Policy and Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP) and Strategies to Accelerate Access to Innovative Medicinesdi Tsinghua.
Kuliah umum tersebut dihadiri sekitar 150 mahasiswa, dosen, peneliti, dan pelaku usaha bidang kesehatan.
ATMP adalah produk medis berbasis sel atau jaringan yang digunakan untuk pengobatan, pencegahan, atau diagnosis penyakit. Produk ini meliputi terapi sel, terapi gen, dan rekayasa jaringan, termasuk stem cell, sekretom, dan terapi gen.
Taruna menekankan pentingnya uji klinis sebagai pintu masuk pengembangan ATMP.
"Uji klinis memastikan keamanan, kualitas, dan kemanfaatan produk. Uji pra-klinis dilakukan dulu pada hewan, baru manusia," jelasnya.
Ia menambahkan, uji klinis juga membuka peluang investasi, termasuk pembangunan pabrik obat di Indonesia, dan peserta uji klinis memperoleh kompensasi finansial. Bila lolos, BPOM akan menerbitkan izin edar sehingga produk bisa digunakan masyarakat.
Taruna menyebut, 94 persen bahan baku obat di Indonesia masih impor, terutama dari China dan India.
"Gangguan impor bisa menimbulkan krisis obat. ATMP berbasis biologi menjadi harapan baru, karena saat ini 65 persen obat berbasis biologi," kata Taruna.
BPOM telah mengatur ATMP melalui Peraturan BPOM Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pedoman Penilaian Produk Terapi Advanced dan Peraturan Nomor 18 Tahun 2022 tentang Cara Pembuatan Obat Berbasis Sel dan Jaringan Manusia.
Produk yang mengalami manipulasi melebihi standar atau digunakan untuk tujuan non-homolog wajib mendapat izin edar BPOM.
Suka(2621)
Artikel Terkait
- Gratis PPN rumah, bisnis properti diperkirakan semakin baik
- BLACKPINK puji antusiasme penggemar Indonesia
- Siswa penerima MBG di Jateng sampaikan pesan bercara unik ke Presiden
- Wakil Ketua DPRD Bogor salurkan bantuan untuk korban longsor Bondongan
- Pemkot Jakbar tindaklanjuti kasus keracunan MBG di SDN Meruya Selatan
- Gubernur Jateng minta Festival Mangga Pemalang jadi kegiatan tahunan
- Tragedi di kuil India selatan: 9 tewas dalam kerumunan padat massa
- 8 ragam kuliner khas Halloween dari berbagai negara dan tradisinya
- Rekomendasi tanaman hias daun lebar yang bikin rumah lebih hidup
- Isaiah Hartenstein raih penghargaan Bob Lanier Community Assist
Resep Populer
Rekomendasi

BNPB utamakan perbaikan tanggul jebol di Bekasi, cegah banjir susulan

Wakapolri soroti pentingnya inovasi menu selera anak di SPPG Polri

Kemarin, tambang ilegal hutan Sekotong dan insentif guru honorer naik

Ribuan ton bantuan terkumpul dari perlintasan Gaza sejak 10 Oktober

DPR ingatkan Kemenhan agar gandeng BPOM distribusi vitamin ke SPPG

PBB sebut situasi di Darfur Utara di Sudan masih "katastropik"

8 ragam kuliner khas Halloween dari berbagai negara dan tradisinya

Perpusnas dukung MBG, siapkan bacaan "bergizi" dukung peningkatan literasi